Jangan samakan Rematik atau disebut juga artritis rhematoid (AR) dengan penyakit asam urat. Kedua penyakit ini sangat berbeda.
Ahli rheumatologi Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, dr. Andry Reza Rahmadi, SpPD, M.Kes menyebutkan ada beberapa ciri khusus yang membedakan antara asam urat dan rematik. Diantaranya nyeri pada sendi-sendi tangan.
"Kalau asam urat, seringnya nyeri pada kaki. Kalau rematik rasa neyerinya di segala sendi bisa terjadi. Kalau sendi kanan kena, sendi kiri juga akan kena. Bahkan rasa nyeri bisa terjadi di sendi rahang," katanya.
Ciri lainnya seperti wilayah sekitar sendi menjadi hangat, terasa nyeri dan memerah juga terjadi. Selain itu, pada AR biasanya sendi tangan akan terasa kaku di pagi hari dan berlangsung cukup lama. "Kalau lebih dari satu jam, dipastikan itu AR atau penyakit rematik," kata dr Andry Reza Rahmadi.
AR sendiri disebabkan oleh imun yang menyerang kembali bagian tubuh yang normal. Biasanya menghasilkan zat IL-6 atau penanda nyeri yang cukup tinggi. "IL-6 ini dihasilkan oleh sel darah putih. Harusnya sel darah putih menyerang yang jahat, mereka malah balik menyerang bagian tubuh yang sehat dan normal," katanya.
Andry melanjutkan bahwa jika AR tidak segera ditangani, rasa nyeri yang terjadi pada sendi bisa semakin parah dan menganggu kehidupan pasien. Bahkan bisa terjadi kelumpuhan.
Meski begitu, penyakit ini bukan jenis yang bisa disembuhkan secara total. Obat yang dikonsumsi atau perawatan yang diterima hanya bisa membuat penyakitnya tidur atau tidak muncul. "Tapi untuk sembuh tidak bisa," katanya.
Penyebabnya sendiri terdiri dari beberapa faktor yakni genetik, lingkungan, ras, dan jenis kelamin. Lingkungan seperti pola makan dan pola hidup juga memberi konstribusi yang besar. "Kalau faktor-faktor tersebut semuanya ada, mungkin saja kemungkinan terkena AR semakin besar," katanya. (rol/tim/zamrudtv.com)
Ahli rheumatologi Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, dr. Andry Reza Rahmadi, SpPD, M.Kes menyebutkan ada beberapa ciri khusus yang membedakan antara asam urat dan rematik. Diantaranya nyeri pada sendi-sendi tangan.
"Kalau asam urat, seringnya nyeri pada kaki. Kalau rematik rasa neyerinya di segala sendi bisa terjadi. Kalau sendi kanan kena, sendi kiri juga akan kena. Bahkan rasa nyeri bisa terjadi di sendi rahang," katanya.
Ciri lainnya seperti wilayah sekitar sendi menjadi hangat, terasa nyeri dan memerah juga terjadi. Selain itu, pada AR biasanya sendi tangan akan terasa kaku di pagi hari dan berlangsung cukup lama. "Kalau lebih dari satu jam, dipastikan itu AR atau penyakit rematik," kata dr Andry Reza Rahmadi.
AR sendiri disebabkan oleh imun yang menyerang kembali bagian tubuh yang normal. Biasanya menghasilkan zat IL-6 atau penanda nyeri yang cukup tinggi. "IL-6 ini dihasilkan oleh sel darah putih. Harusnya sel darah putih menyerang yang jahat, mereka malah balik menyerang bagian tubuh yang sehat dan normal," katanya.
Andry melanjutkan bahwa jika AR tidak segera ditangani, rasa nyeri yang terjadi pada sendi bisa semakin parah dan menganggu kehidupan pasien. Bahkan bisa terjadi kelumpuhan.
Meski begitu, penyakit ini bukan jenis yang bisa disembuhkan secara total. Obat yang dikonsumsi atau perawatan yang diterima hanya bisa membuat penyakitnya tidur atau tidak muncul. "Tapi untuk sembuh tidak bisa," katanya.
Penyebabnya sendiri terdiri dari beberapa faktor yakni genetik, lingkungan, ras, dan jenis kelamin. Lingkungan seperti pola makan dan pola hidup juga memberi konstribusi yang besar. "Kalau faktor-faktor tersebut semuanya ada, mungkin saja kemungkinan terkena AR semakin besar," katanya. (rol/tim/zamrudtv.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar