KAMIS (11/12) dini hari, kesibukan masih terjadi di gudang Lazada, salah satu pemain besar e-commerce di Indonesia.Ada yang memotret produk, membungkus barang, sampai mendata ulang stok produk.Pun, di bagian lain, detail kesiapan akses internet benar-benar diperhatikan.
Lazada hanya salah satu pelaku e-commerce yang kesibukannya meningkat belakangan ini. Sejumlah perusahaan dalam bidang sama mengalami hal serupa untuk menyambut hari belanja online nasional (harbolnas) yang sediberlangsung hari ini. Tanggal 12 di bulan 12. Segala aspek kesiapan dicermati mengingat lalu lintas transaksi bisa melonjak ketimbang hari biasa.
“Kita sibuk banget, tiga bulan sebelum acara sudah siap-siap,“ ujar Public Relations Specialist Lazada Tania Amalia seusai jumpa pers harbolnas di Jakarta, kemarin. Menurutnya, pengunjung bisa naik hingga 10 kali lipat dari hari biasa yang sekitar 500 ribu orang. Keyakinan serupa diungkapkan Digital Communication Strategist Ezy Travel Iona Carina. Pihaknya menyediakan berbagai paket penawaran khusus untuk harbolnas. Semisal untuk 25 pembeli pertama bisa mendapatkan diskon untuk destinasi ke Singapura. “Harapannya dengan harbolnas bisa tiga kali lipat ketimbang hari biasa,“ tuturnya.
Adapun untuk destinasi populer, ia menambahkan, masih didominasi Denpasar, Surabaya, Medan, Bangkok, dan Hong Kong. Direktur Veritrans Budi Gandasoebrata menambahkan, selaku penyedia online payment gateway, pihaknya telah memperkuat infrastruktur pembayaran. Kendati traffic naik, ia menilai tidak akan berdampak signifikan terhadap kelancaran proses pembayaran.
Harbolnas di Indonesia bercikal bakal dari aksi diskon `121212' yang digelar tujuh pelaku e-commerce dua tahun silam. Tahun ini, jumlah perusahaan e-commerce yang terlibat naik tajam, mencapai 78, atau naik 239 persen dari tahun lalu. Mereka datang dari berbagai kategori seperti gaya hidup, fesyen, gadget dan elektronik, travel, hingga properti.
Berdasarkan TNS Online Shopper Study, Februari 2013, industri e-commerce Indonesia diprediksi tumbuh hingga US$25 miliar pada 2016. Riset mereka menunjukkan bahwa satu dari dua konsumen di Indonesia yang sudah terekspos dengan informasi via internet punya kecenderungan berbelanja online.
Festival belanja online bukan hanya di Indonesia. Di Tiongkok, festival serupa digelar setiap 11 November. Raksasa e-commerce Tiongkok, yakni Alibaba, jadi penghelanya lima tahun silam. Kebetulan, tanggal itu didapuk sebagai `hari jomlo' di sana. Dengan memanfaatkan momen itu, Alibaba merayu konsumen.Ketimbang meratapi kesendirian, lebih baik beli sesuatu sebagai hadiah bagi diri Anda sendiri. (Anshar Dwi Wibowo/E-2) Media Indonesia, 12/12/2014, halaman 17
Lazada hanya salah satu pelaku e-commerce yang kesibukannya meningkat belakangan ini. Sejumlah perusahaan dalam bidang sama mengalami hal serupa untuk menyambut hari belanja online nasional (harbolnas) yang sediberlangsung hari ini. Tanggal 12 di bulan 12. Segala aspek kesiapan dicermati mengingat lalu lintas transaksi bisa melonjak ketimbang hari biasa.
“Kita sibuk banget, tiga bulan sebelum acara sudah siap-siap,“ ujar Public Relations Specialist Lazada Tania Amalia seusai jumpa pers harbolnas di Jakarta, kemarin. Menurutnya, pengunjung bisa naik hingga 10 kali lipat dari hari biasa yang sekitar 500 ribu orang. Keyakinan serupa diungkapkan Digital Communication Strategist Ezy Travel Iona Carina. Pihaknya menyediakan berbagai paket penawaran khusus untuk harbolnas. Semisal untuk 25 pembeli pertama bisa mendapatkan diskon untuk destinasi ke Singapura. “Harapannya dengan harbolnas bisa tiga kali lipat ketimbang hari biasa,“ tuturnya.
Adapun untuk destinasi populer, ia menambahkan, masih didominasi Denpasar, Surabaya, Medan, Bangkok, dan Hong Kong. Direktur Veritrans Budi Gandasoebrata menambahkan, selaku penyedia online payment gateway, pihaknya telah memperkuat infrastruktur pembayaran. Kendati traffic naik, ia menilai tidak akan berdampak signifikan terhadap kelancaran proses pembayaran.
Harbolnas di Indonesia bercikal bakal dari aksi diskon `121212' yang digelar tujuh pelaku e-commerce dua tahun silam. Tahun ini, jumlah perusahaan e-commerce yang terlibat naik tajam, mencapai 78, atau naik 239 persen dari tahun lalu. Mereka datang dari berbagai kategori seperti gaya hidup, fesyen, gadget dan elektronik, travel, hingga properti.
Berdasarkan TNS Online Shopper Study, Februari 2013, industri e-commerce Indonesia diprediksi tumbuh hingga US$25 miliar pada 2016. Riset mereka menunjukkan bahwa satu dari dua konsumen di Indonesia yang sudah terekspos dengan informasi via internet punya kecenderungan berbelanja online.
Festival belanja online bukan hanya di Indonesia. Di Tiongkok, festival serupa digelar setiap 11 November. Raksasa e-commerce Tiongkok, yakni Alibaba, jadi penghelanya lima tahun silam. Kebetulan, tanggal itu didapuk sebagai `hari jomlo' di sana. Dengan memanfaatkan momen itu, Alibaba merayu konsumen.Ketimbang meratapi kesendirian, lebih baik beli sesuatu sebagai hadiah bagi diri Anda sendiri. (Anshar Dwi Wibowo/E-2) Media Indonesia, 12/12/2014, halaman 17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar