Rabu, 09 April 2014

Multifungsi dalam Tenun dan Busana Muslim

Di Fashion Nation 2014, Barli menampilkan koleksi tenun yang diklaim bisa dipakai untuk nge-gym. Adapun Norma Moi menyuguhkan busana muslim bergaya equestrian.

MESKI keunikan mo tif dan tekstur sudah diakui hingga pusat kota mode, ada tantangan yang masih melekat pada tenun. Kain yang menggunakan benang pakan dan benang lungsin itu kerap dinilai kaku dan tua. Akibatnya, tenun hanya digunakan untuk sedikit jenis busana, terutama busana formal.

Tantangan itu pula yang tampaknya disadari Barli Asmara. Desainer muda berbakat Indonesia ini mengeluarkan koleksi tenun yang bergaya muda di Fashion nation 2014.

Dalam peragaan yang berlangsung Jumat (28/3) di mal Senayan City, Jakarta, tersebut, Barli menggunakan material kain tenun khas Garut, Jawa Barat. Selama ini tenun garut dikenal dengan ciri khas warna gelap dan corak saling terkait secara geometris.
Selain itu, ada pula motif bunga dalam ukuran besar.

Dalam koleksi Barli, motif geometris tampak menonjol.
Namun, warna yang digunakan dalam koleksi bertajuk colors of Garut ini kebanyakan bernuansa cerah dan muda.
Contohnya tenun garut bernuansa pink yang dipadankan dengan blus gantung warna fuschia. Lalu ada pula tenun bernuansa salem yang diolah menjadi gaun koktail.

Tidak hanya lewat nuansa warna, sisi fun dalam koleksi itu juga hadir karena pilihan gaya busana dan material padanan.
Lihat saja tenun berwujud blazer warna hijau dan oranye yang berpadu cantik dengan celana panjang warna senada. Lalu ada pula blus tenun yang dipadu rok bulu hitam atau tenun yang diolah menjadi jumper.

Begitu pun busana itu tetap terlihat mewah karena detail sequin. Dengan beragam siluet dan padanan, Barli mengatakan koleksinya bukan hanya untuk dikenakan pada satu jenis acara, seperti pesta formal.

“Peruntukan koleksi ini nine to twelve, semua koleksi bisa masuk untuk aktivitas sehari-hari. Un tuk nge-gym, busana kantor, hangout, hingga gaun untuk acara pesta malam,“ tutur desainer yang membuat 40 rancangan dalam koleksi berbahan kain khas kota dodol tersebut.

Modern tanpa berlebihan Di sisi lain, penggunaan sequin dan payet dikatakan Barli juga membuat pemakai busananya tidak perlu lagi menggunakan perhiasan yang ramai. De ngan menggunakan kolek sinya, seseorang sudah dapat tampil modern, tapi tidak berlebih. Penggunaan ma terial tradisional diang gap Barli sebagai cara untuk mengangkat keka yaan yang dimiliki oleh Indonesia.
Desainer yang juga tergabung dalam Cita Tenun Indonesia it umengaku sangat senang mengeksplorasi berbagai ragam kekayaan nusantara.

Ke depan, Barli sudah menyi apkan koleksi lain yang akan dipamerkan di acara Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF).
Ia pun memiliki jadwal pa meran di Cita Tenun Indone sia, dan juga bersama Ikatan Perancang Muda Indonesia (IPMI). Warna cerah dengan potongan sederhana tapi modern akan tetap menjadi formula yang digunakan karena ia anggap sebagai representasi perempuan Indonesia yang mandiri dan dinamis.

Dalam acara Fashion Nation 2014 juga tampil peragaan koleksi dari Norma Moi. Koleksi busana muslim yang ditampilkan meng ambil inspirasi dari olahraga berkuda atau equestrian.

Inspirasi ini dimuncul kan dengan cara sederhana, tapi kuat. Contohnya garis pinggang yang tinggi pada celana.
Namun, tentu saja mengacu pada syariat, siluet celana dibuat melebar sehingga tidak membentuk tubuh.
Hal yang sama juga diterapkan Norma untuk siluet jaket. Desainer busana muslim yang sedang naik daun ini memilih siluet lebar. Nuansa equestrian kemudian makin kuat dengan pilihan palet cokelat. Be berapa busananya juga tampak dapat dikenakan di acara berbeda. (M-4/ MEDIA INDONESIA, 06/05/2014, HAL : 13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar