"Sembuhnya luka bukan karena obat semata, melainkan karena tubuh kita yang memang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan luka."
LUKA sering terjadi pada anak-anak. Saat bermain, ada kalanya mereka terjatuh hingga timbul luka. Meski kecil, luka itu perlu dirawat untuk mencegah infeksi. Dalam merawat luka, sering kali para orangtua melakukan kebiasaan keliru.Hal itu perlu diluruskan.
“Kekeliruan itu, misalnya, langsung membasuh luka dengan alkohol. Itu tidak boleh. Alkohol bisa mengiritasi kulit sehingga memperparah luka yang terjadi,“ ujar dr Jaka Suganda dalam acara sosialisasi pertolongan pertama pada luka bagi anak-anak pramuka di Malang, Jawa Timur, Kamis (16/10).
Acara itu diselenggarakan Beiersdorf Indonesia sebagai bagian dari perayaan atas produksi kesatu miliar plester perawatan luka merek Hansaplast.
Cara mencuci luka, lanjut Jaka, yang benar menggunakan air steril, bukan alkohol. Selanjutnya, keringkan luka dengan kain steril.
“Ada baiknya, tiap keluarga menyediakan air dan kain steril pembersih luka yang bisa dibeli di apotek,“ saran Jaka.
Setelah luka kering, lakukan perawatan lanjutan. Jika lukanya kecil, kata Jaka, sebaiknya tutup dengan plester perawatan luka.
“Jangan menempelkan plester saat luka masih basah karena bisa memicu infeksi,“ pesan Jaka.
Bagaimana dengan obat merah? Menurut Jaka, obat merah bisa digunakan untuk mencegah infeksi. Namun, jika di bandingkan, penggunaan plester perawatan luka lebih efektif.
“Obat merah tidak bisa menutup luka sehingga daya lindungnya terhadap infeksi hanya sesaat. Harus diulang beberapa kali. Obat merah juga tidak bisa mendekatkan jaringan kulit dan otot yang terpisah karena luka.Lain halnya dengan plester perawatan luka yang bisa menutup luka, memiliki zat antiseptik yang mencegah infeksi, dan mampu mendekatkan jaringan yang terpisah sehingga membantu penyembuhan luka.“ Pentingnya ketenangan Lebih lanjut Jaka menjelaskan perawatan segera pada luka tidak hanya bermanfaat untuk mencegah infeksi. Yang tidak kalah penting dari itu, perawatan yang diberikan akan mendatangkan ketenangan pada penderita luka, terlebih bagi anak-anak.
“Faktor ketenangan itu sangat penting dalam proses penyembuhan luka. Perlu diketahui, sembuhnya luka bukan karena obat semata, melainkan karena tubuh kita yang memang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan luka.Kemampuan itu akan optimal jika kita merasa tenang,“ terang Jaka.
Tentu saja, lanjutnya, dalam merawat luka kita harus mengukur kemampuan diri. Untuk kasus luka yang besar dengan perdarahan yang sulit dihentikan, penderita harus dibawa ke rumah sakit segera. (Nik/H-3) Media Indonesia, 29/10/2014, Halaman : 25
LUKA sering terjadi pada anak-anak. Saat bermain, ada kalanya mereka terjatuh hingga timbul luka. Meski kecil, luka itu perlu dirawat untuk mencegah infeksi. Dalam merawat luka, sering kali para orangtua melakukan kebiasaan keliru.Hal itu perlu diluruskan.
“Kekeliruan itu, misalnya, langsung membasuh luka dengan alkohol. Itu tidak boleh. Alkohol bisa mengiritasi kulit sehingga memperparah luka yang terjadi,“ ujar dr Jaka Suganda dalam acara sosialisasi pertolongan pertama pada luka bagi anak-anak pramuka di Malang, Jawa Timur, Kamis (16/10).
Acara itu diselenggarakan Beiersdorf Indonesia sebagai bagian dari perayaan atas produksi kesatu miliar plester perawatan luka merek Hansaplast.
Cara mencuci luka, lanjut Jaka, yang benar menggunakan air steril, bukan alkohol. Selanjutnya, keringkan luka dengan kain steril.
“Ada baiknya, tiap keluarga menyediakan air dan kain steril pembersih luka yang bisa dibeli di apotek,“ saran Jaka.
Setelah luka kering, lakukan perawatan lanjutan. Jika lukanya kecil, kata Jaka, sebaiknya tutup dengan plester perawatan luka.
“Jangan menempelkan plester saat luka masih basah karena bisa memicu infeksi,“ pesan Jaka.
Bagaimana dengan obat merah? Menurut Jaka, obat merah bisa digunakan untuk mencegah infeksi. Namun, jika di bandingkan, penggunaan plester perawatan luka lebih efektif.
“Obat merah tidak bisa menutup luka sehingga daya lindungnya terhadap infeksi hanya sesaat. Harus diulang beberapa kali. Obat merah juga tidak bisa mendekatkan jaringan kulit dan otot yang terpisah karena luka.Lain halnya dengan plester perawatan luka yang bisa menutup luka, memiliki zat antiseptik yang mencegah infeksi, dan mampu mendekatkan jaringan yang terpisah sehingga membantu penyembuhan luka.“ Pentingnya ketenangan Lebih lanjut Jaka menjelaskan perawatan segera pada luka tidak hanya bermanfaat untuk mencegah infeksi. Yang tidak kalah penting dari itu, perawatan yang diberikan akan mendatangkan ketenangan pada penderita luka, terlebih bagi anak-anak.
“Faktor ketenangan itu sangat penting dalam proses penyembuhan luka. Perlu diketahui, sembuhnya luka bukan karena obat semata, melainkan karena tubuh kita yang memang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan luka.Kemampuan itu akan optimal jika kita merasa tenang,“ terang Jaka.
Tentu saja, lanjutnya, dalam merawat luka kita harus mengukur kemampuan diri. Untuk kasus luka yang besar dengan perdarahan yang sulit dihentikan, penderita harus dibawa ke rumah sakit segera. (Nik/H-3) Media Indonesia, 29/10/2014, Halaman : 25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar