Perancang mode Hengki Kawilarang menghadirkan busana siap pakai Deluve Spring Summer 2014 dengan tema Retro Pop yang memadukan warna klasik dan modern.
Dia terinspirasi dari karya seni era 60-70-an dan dipadukan dengan tren 2014. Nuansa era 60-70-an itu diwujdukannya melalui jaket, rok panjang, mini dress dan gaun panjang. Sementara tren 2014 hadir dengan pilihan warna klasik seperti hitam dan putih dan warna-warna menyala, sehingga tampil beda. Beberapa busana dipadupadankan dengan warna saling bertabrakan.
Konsep busana tersebut ditujukan untuk para wanita di seluruh dunia terlebih bagi pecinta gaya androgini, klasik, simpel, lady like dan lain lain. Koleksinya kali ini terdiri dari gaun, blus dan bawahan, setelan serta sepatu dengan motif houndstooh, catur dan efek geometris hingga bahan-bahan yang cenderung tipis dan transparan menambah kesan unik tersendiri.
"Saya suka seni pop art dan saya interpretasi dengan zaman sekarang," kata Hengki yang juga finalis Mercedes Benz Indonesia Fashion Competition itu.
Hengki menawarkan koleksi didominasi warna hitam putih dari mulai atasan blus, yang dipadupadankan dengan rok pendek warna putih. Atasannya ada yang bermotif stripes geometris, sementara celananya bermotif saling bertabrakan antara warna hitam dan putih. Misalnya, pada jasa yang bagian lengan terdapat warna pink, ungun, oranye dan hijau. Pada satu busana bisa terdapat beberapa warana. "Warna hitam putih akan menjadi trend warna 2014," kata Hengki Alumni Singapore Fashion Course By Raffles itu.
Terdapat 48 set pilihan busana yang diperagakan kepada beberapa fashionita di Dia-lo-gue Galleries, Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin Sore (1/7).
Koleksi itu didominasi motif printing. "Saya printing dan buat sendiri," kata Hengki yang senang melukis itu. Selain untuk konsumen lokal, koleksi itu juga ditujukan untuk buyer dari Dubai, Doha, Prancis, London, China, Hongkong. Juga untuk Jakarta, target pemakai usia 20-35 tahun. Sumber Bisnis Indonesia, 21 Juli 2013
Dia terinspirasi dari karya seni era 60-70-an dan dipadukan dengan tren 2014. Nuansa era 60-70-an itu diwujdukannya melalui jaket, rok panjang, mini dress dan gaun panjang. Sementara tren 2014 hadir dengan pilihan warna klasik seperti hitam dan putih dan warna-warna menyala, sehingga tampil beda. Beberapa busana dipadupadankan dengan warna saling bertabrakan.
Konsep busana tersebut ditujukan untuk para wanita di seluruh dunia terlebih bagi pecinta gaya androgini, klasik, simpel, lady like dan lain lain. Koleksinya kali ini terdiri dari gaun, blus dan bawahan, setelan serta sepatu dengan motif houndstooh, catur dan efek geometris hingga bahan-bahan yang cenderung tipis dan transparan menambah kesan unik tersendiri.
Bisnis Indonesia, 21 Juli 2013 |
Hengki menawarkan koleksi didominasi warna hitam putih dari mulai atasan blus, yang dipadupadankan dengan rok pendek warna putih. Atasannya ada yang bermotif stripes geometris, sementara celananya bermotif saling bertabrakan antara warna hitam dan putih. Misalnya, pada jasa yang bagian lengan terdapat warna pink, ungun, oranye dan hijau. Pada satu busana bisa terdapat beberapa warana. "Warna hitam putih akan menjadi trend warna 2014," kata Hengki Alumni Singapore Fashion Course By Raffles itu.
Terdapat 48 set pilihan busana yang diperagakan kepada beberapa fashionita di Dia-lo-gue Galleries, Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin Sore (1/7).
Koleksi itu didominasi motif printing. "Saya printing dan buat sendiri," kata Hengki yang senang melukis itu. Selain untuk konsumen lokal, koleksi itu juga ditujukan untuk buyer dari Dubai, Doha, Prancis, London, China, Hongkong. Juga untuk Jakarta, target pemakai usia 20-35 tahun. Sumber Bisnis Indonesia, 21 Juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar