Lulus dari ajang Abang None (Abnon) Jakarta pada 1993, artis Maudy Koesnaedi mendedikasikan diri untuk beberapa kegiatan abang none. Tak banyak yang tahu jika selama empat tahun ini artis berdarah Sunda itu menjadi produser pementasan teater sandiwara Betawi yang dilakoni abang none. Meski sempat menemukan banyak tantangan, Maudy bersyukur karena alumnus Abang None yang lain kerap membantunya.
Maudy menyebutkan, keterlibatannya di teater Abnon dimulai sejak 2009, Maudy menjadi produser untuk lakon "Si Doel". Pada tahun 2011, Maudy kembali terlibat dalam pementasan "Sang Kala" Tahun ini, Maudy kembali menjadi produser pementasan sandiwara Betawi bersama para Abang None bertajuk Soekma Djadja. Lakon Soekma Djadja yang dibesut Adjie NA itu digarap para Abnon bersama Djarum Apresiasi Budaya di Gedung Kesenian Jakarta pada 5-6 Juni nan lalu.
"Dulu, saat penjurian Abang None 1993, Juri Poppy Darsono bertanya kepada saya, kalau terpilih apa yang akan dilakukan. Ketika itu saya jawab, mau bikin kegiatan Betawi untuk generasi muda. Lalu kemudian saya menang dan gabung di sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" yang memerankan Zaenab," tutur Maudy pada jumpa wartawan "Soekma Djadja" di Jakarta.
Menurut Maudy Koesnaedi, setelah dinobatkan sebagai None 1993, ia mendapat banyak pengalaman dan pelajaran khususnya di dunia entertainment. Dia merasa harus mengembalikan semua kebaikan itu kepada Abnon. Akhirnya, pada 2009 tercetuslah pementasan sandiwara Betawi, yaitu lenong dengan kemasan baru. Dengan berbagai kegiatan yang serba Betawi ini, Maudy menjadi lebih dikenal sebagai orang Betawi dari pada orang Sunda.
"Yang membanggakan bagi saya adalah antusiasme para alumni Abang None yang terlibat. Mereka masng-masing sibuk, tetapi tetap semangat latihan dan enggak ada honor," ujar Maudy, yang lahir di Jakarta, 8 April 1975
Produser Abang None.
Untuk pementasan "Soekma Djadja", Maudy melibatkan 35 alumni Abnon. Mereka telah diaudisi pada Januari 2013 lalu. Setelah audisi, mereka berlatih setiap hari, dari pukul 19:00 sampai dengan 00:00 wib. Mengingat jadwal latihan yang padat serta kesibukan mereka dilua, menurut Maudy, dibutuhkan komitmen kuat dari semua pihak yang terlibat.
"Dari awal saya sudah memberikan gambaran bahwa harus latihan enggak bisa izin. Ada beberapa abnon yang punya bakar nggak bisa ikut latihan. Tetapi, Alhamdulillah semua kebutuhan terpenuhi dengan sumber daya manusia yang ada di Abnon. Misalnya kalau perlu sosok engkong ada Abang Jakarta dari tahun 1975," ungkap Maudy yang pernah bermain di dalam film "Garuda di dadaku" (2009), "Love Story" (2011), dan "Garuda di Dadaku 2" (2011).
Selama empat tahun menjadi produse teater Abnon, Maudy mengaku mendapat banyak pelajaran. Maudy sempat dipandang sebelah mata karena pementasan sandiwara Betawi dianggap segmented dan kampungan. Namun, kerja keras kami untuk menggelar pementasan diharga dan didukung, itu sudah cukup," ujar Maudy yang menghadiri Festival Film Cannes Prancis sebagai Duta Loreal Indonesia. Sumber Pikiran Rakyat 8 Juni 2013.
Maudy menyebutkan, keterlibatannya di teater Abnon dimulai sejak 2009, Maudy menjadi produser untuk lakon "Si Doel". Pada tahun 2011, Maudy kembali terlibat dalam pementasan "Sang Kala" Tahun ini, Maudy kembali menjadi produser pementasan sandiwara Betawi bersama para Abang None bertajuk Soekma Djadja. Lakon Soekma Djadja yang dibesut Adjie NA itu digarap para Abnon bersama Djarum Apresiasi Budaya di Gedung Kesenian Jakarta pada 5-6 Juni nan lalu.
Pikiran Rakyat 8/7 |
"Dulu, saat penjurian Abang None 1993, Juri Poppy Darsono bertanya kepada saya, kalau terpilih apa yang akan dilakukan. Ketika itu saya jawab, mau bikin kegiatan Betawi untuk generasi muda. Lalu kemudian saya menang dan gabung di sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" yang memerankan Zaenab," tutur Maudy pada jumpa wartawan "Soekma Djadja" di Jakarta.
Menurut Maudy Koesnaedi, setelah dinobatkan sebagai None 1993, ia mendapat banyak pengalaman dan pelajaran khususnya di dunia entertainment. Dia merasa harus mengembalikan semua kebaikan itu kepada Abnon. Akhirnya, pada 2009 tercetuslah pementasan sandiwara Betawi, yaitu lenong dengan kemasan baru. Dengan berbagai kegiatan yang serba Betawi ini, Maudy menjadi lebih dikenal sebagai orang Betawi dari pada orang Sunda.
"Yang membanggakan bagi saya adalah antusiasme para alumni Abang None yang terlibat. Mereka masng-masing sibuk, tetapi tetap semangat latihan dan enggak ada honor," ujar Maudy, yang lahir di Jakarta, 8 April 1975
Produser Abang None.
Untuk pementasan "Soekma Djadja", Maudy melibatkan 35 alumni Abnon. Mereka telah diaudisi pada Januari 2013 lalu. Setelah audisi, mereka berlatih setiap hari, dari pukul 19:00 sampai dengan 00:00 wib. Mengingat jadwal latihan yang padat serta kesibukan mereka dilua, menurut Maudy, dibutuhkan komitmen kuat dari semua pihak yang terlibat.
"Dari awal saya sudah memberikan gambaran bahwa harus latihan enggak bisa izin. Ada beberapa abnon yang punya bakar nggak bisa ikut latihan. Tetapi, Alhamdulillah semua kebutuhan terpenuhi dengan sumber daya manusia yang ada di Abnon. Misalnya kalau perlu sosok engkong ada Abang Jakarta dari tahun 1975," ungkap Maudy yang pernah bermain di dalam film "Garuda di dadaku" (2009), "Love Story" (2011), dan "Garuda di Dadaku 2" (2011).
Selama empat tahun menjadi produse teater Abnon, Maudy mengaku mendapat banyak pelajaran. Maudy sempat dipandang sebelah mata karena pementasan sandiwara Betawi dianggap segmented dan kampungan. Namun, kerja keras kami untuk menggelar pementasan diharga dan didukung, itu sudah cukup," ujar Maudy yang menghadiri Festival Film Cannes Prancis sebagai Duta Loreal Indonesia. Sumber Pikiran Rakyat 8 Juni 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar