GAUNG emansipasi yang diperjuangkan para pahlawan perempuan Indonesia sejatinya telah bertransformasi sedemikian jauh pada sosok pebisnis perempuan di negeri ini. Namun, kebebasan yang semakin terbuka itu mengharuskan para wirausaha kaum hawa untuk menerapkan strategi yang tepat demi menangkap peluang usaha di era globalisasi saat ini.
Di tengah persaingan yang sedemikian ketat, pengusaha perempuan sulit untuk bisa naik kelas, lantaran faktor permodalan dan akses menuju pasar yang selalu menjadi momok. Hal itu sering membuat usaha mereka hanya bertahan atau perlahan harus gulung tikar.
“Bisnis para wirausaha perempuan terus meningkat jumlahnya, tapi masih banyak yang butuh panduan untuk bisa meningkatkan skala bisnis mereka,” jelas Hari Purwantono, Country Managing Partner, PT Ernst & Young Indonesia, di Jakarta, Senin (17/3).
Menurutnya, ada tiga faktor penting meningkatkan skala bisnis, yakni berpikir besar, memiliki panutan, dan jaringan yang luas.
Kebutuhan pengembangan usaha dengan kemudahan akses informasi, pembiayaan, penasihat, bantuan profesional, dan peluang kolaborasi dengan investor baru itu yang difasilitasi EY Indonesia. Program bernama Entrepreneurial Winning Women (EWW) itu diselenggarakan untuk kelima kalinya di Indonesia.
Program serupa juga digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Brasil.
“Tahun ini, EY Indonesiamengangkat tema Scalling-up atau peningkatan skala bisnis. Kami mengundang perempuan wirausaha untuk mendaftarkan diri pada program ini mulai Senin (17/3) sampai dengan 20 Juni 2014.“
Kriteria wirausaha perempuan untuk EWW ini di antaranya menjadi pendiri perusahaan, memiliki laporan penjualan sebesar Rp10 miliar dalam dua tahun terakhir, dan perusahaan aktif selama minimum lima tahun.
Torehan kinerja program itu telah menyentuh banyak wirausaha perempuan Indonesia.
Salah satunya pemilik Moz5 Salon Muslimah, Yulia Astuti.
Memulai usaha pada 2006 lalu, Yulia mampu merangkul konsumen yang kesulitan mencari layanan perawatan kecantikan untuk kaum hawa yang memakai hijab.
Ketekunan berbuah manis. Ia menginspirasi berdirinya salon serupa oleh wirausaha perempuan lain. Karena itu pula ia terpilih sebagai fi nalis wanita wirausaha versi majalah Femina 2012 dan EWW 2013.
Kini Moz5 Salon Muslimah telah memiliki 26 outlet dari awalnya tiga outlet saja. Selain salon yang tersebar di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, ia juga menyasar ekspansi bisnis Malaysia dan Brunei Darussalam. Moz5 Salon Muslimah ini juga telah berhasil mengembangkan bisnis dengan memiliki anak usaha.
“Berkat EWW, kami siap menjadi pusat kecantikan muslimah terbesar dan terlengkap di dunia,” paparnya. (Irene Harty/E-5/MEDIA INDNESIA, 21/03/2014
Di tengah persaingan yang sedemikian ketat, pengusaha perempuan sulit untuk bisa naik kelas, lantaran faktor permodalan dan akses menuju pasar yang selalu menjadi momok. Hal itu sering membuat usaha mereka hanya bertahan atau perlahan harus gulung tikar.
“Bisnis para wirausaha perempuan terus meningkat jumlahnya, tapi masih banyak yang butuh panduan untuk bisa meningkatkan skala bisnis mereka,” jelas Hari Purwantono, Country Managing Partner, PT Ernst & Young Indonesia, di Jakarta, Senin (17/3).
Menurutnya, ada tiga faktor penting meningkatkan skala bisnis, yakni berpikir besar, memiliki panutan, dan jaringan yang luas.
Kebutuhan pengembangan usaha dengan kemudahan akses informasi, pembiayaan, penasihat, bantuan profesional, dan peluang kolaborasi dengan investor baru itu yang difasilitasi EY Indonesia. Program bernama Entrepreneurial Winning Women (EWW) itu diselenggarakan untuk kelima kalinya di Indonesia.
Program serupa juga digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Brasil.
“Tahun ini, EY Indonesiamengangkat tema Scalling-up atau peningkatan skala bisnis. Kami mengundang perempuan wirausaha untuk mendaftarkan diri pada program ini mulai Senin (17/3) sampai dengan 20 Juni 2014.“
Kriteria wirausaha perempuan untuk EWW ini di antaranya menjadi pendiri perusahaan, memiliki laporan penjualan sebesar Rp10 miliar dalam dua tahun terakhir, dan perusahaan aktif selama minimum lima tahun.
Torehan kinerja program itu telah menyentuh banyak wirausaha perempuan Indonesia.
Salah satunya pemilik Moz5 Salon Muslimah, Yulia Astuti.
Memulai usaha pada 2006 lalu, Yulia mampu merangkul konsumen yang kesulitan mencari layanan perawatan kecantikan untuk kaum hawa yang memakai hijab.
Ketekunan berbuah manis. Ia menginspirasi berdirinya salon serupa oleh wirausaha perempuan lain. Karena itu pula ia terpilih sebagai fi nalis wanita wirausaha versi majalah Femina 2012 dan EWW 2013.
Kini Moz5 Salon Muslimah telah memiliki 26 outlet dari awalnya tiga outlet saja. Selain salon yang tersebar di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, ia juga menyasar ekspansi bisnis Malaysia dan Brunei Darussalam. Moz5 Salon Muslimah ini juga telah berhasil mengembangkan bisnis dengan memiliki anak usaha.
“Berkat EWW, kami siap menjadi pusat kecantikan muslimah terbesar dan terlengkap di dunia,” paparnya. (Irene Harty/E-5/MEDIA INDNESIA, 21/03/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar